Friday, July 25, 2008

Aku

Tahukah Anda, kata yang lebih menyenangkan dan merdu buat Anda daripada semua nyanyian Ummu Kaltsum dan lagu-lagu Muhammad Abdul Wahab. Apakah Anda mengetahui kata yang telah Anda ucapkan ribuan kali, tetapi Anda merasa baru sekali? Kata itu adalah kata yang terdiri dari tiga huruf ‘Ana’ (Aku).
Perusahaan telepon “Bill” merekam 500 percakapan telepon untuk mengetahui kata-kata yang berulang-ulang disebut dalam percakapan, dan ternyata kata “Aku” terulang sebanyak 3.999 kali. Ini berarti setiap pembicara mengulangi delapan kali kata tersebut dalam setiap pembicaraan.
Demikianlah, kita menemukan kelezatan dalam membicarakan diri kita, lalu menuduh orang lain tidak menyenangkan, karena ketika membicarakan diri mereka , kita tidak diberi kesempatan untuk membicarakan diri kita. Kita memuji orang lain sebagai “pembicara yang baik” dan “orang yang mengerti” karena dia “pandai mendengar” ketika kita membicarakan diri kita dan yang bersangkutan mendorong kita berulang-ulang berkata”Aku”.
Dalam arena kelemahan manusia ini, bertengger dalam hati jutaan lelaki dan juga ribuan pemuda yang berhasil mencapai kedudukan-kedudukan terhormat serta menghindar dari antrean-antrean panjang.
“Seni mendengar” lebih sulit dari “seni berbicara”. Seni mendengarkan membutuhkan kesadaran penuh, kearifan, kemahiran, kecepatan berfikir, serta pengendalian emosi. Karena itu, jika Anda mendengar orang lain bertanya: Apa kabar? Atau Bagaimana keadan Anda? Maka jangan menipu diri Anda dan menduga bahwa yang bertanya ingin mengetahui pendapat para dokter kesehatan tentang keadaan Anda yang sesungguhnya, seperti persentase butir-butir darah merah dalam darah Anda. Atau apakah Anda telah tidur delapan jam atau hanya empat jam sebagaimana Napoleon! Jangan sekali-kali Anda terjebak oleh pancingan itu, dan cukuplah jawaban yang Anda berikan: “Baik,” lalu silahkan mitra bicara Anda yang terjebak. Biarkan dia membicarakan penyakit-penyakitnya dan kesulitan-kesulitannya. Jika dia membicarakan dirinya, maka dia akan merasa tenang, dan akan jauh berkurang sikap keras kepalanya serta akan semakin terdorong ia memenuhi permintaan Anda atau mempermudah urusan Anda. Dia tidak akan mempersingkat pertemuannya dengan Anda, tidak juga akan menghindar dari Anda jika di kali lain Anda meminta waktu untuk bertemu dengannya.
Tetapi jika, yang berkunjung itu “kaku dan tidak menyenangkan” dan Anda ingin mempersingkat pertemuan, maka berbicaralah tentang diri Anda, maka ketika itu ia akan lari menghindar sambil “memohon maaf’ karena ada janji penting yang ingin dipenuhinya. Karena itu, Saudaraku! Jangan berkata “Aku!”. Biarlah orang lain yang mengatakannya.
(Dikutip dari Buku Yang Ringan Yang Lucu, Quraish Shihab, 2007. Mohon Maaf Pak Quraish, jika publikasi ini tidak berkenan, akan saya hapus)

Monday, July 14, 2008

Informasi Teknologi

SISTEM INFORMASI

Sistem informasi telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat dan terbukti sangat berperan dalam kegiatan perekonomian dan strategi penyelenggaraan pembangunan. Keberadaan sistem informasi mendukung kinerja peningkatan efisiensi, efektivitas dan produktivitas organisasi pemerintah dan dunia usaha, serta mendorong pewujudan masyarakat yang maju dan sejahtera.
Definisi Sistem Informasi
Menurut wikipedia, Sistem informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data. Sistem Informasi Manajemen adalah kunci dari bidang yang menekankan finansial dan personal manajemen. Sistem Informasi Penjualan adalah suatu sistem informasi yang mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan.
Beberapa Definisi lainnya :
Sistem Informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan.
Sistem Informasi adalah satu Kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output baik dalam bentuk gambar, suara maupun tulisan.
Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien.
Tulisan ini mencoba untuk memberikan sedikit penjelasan tentang berbagai bentuk kegiatan SIM.
Sistem Informasi Managemen (SIM) merupakan sebuah bidang yang mulai berkembang semenjak tahun 1960-an. Walau tidak terdapat konsensus tunggal, secara umum SIM didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, managemen, serta pengambilan keputusan sebuah organisasi. SIM juga dikenal dengan ungkapan lainnya seperti: “Sistem Informasi”, “Sistem Pemrosesan Informasi”, “Sistem Informasi dan Pengambil Keputusan”
SIM merupakan bidang terapan yang mendapatkan perhatian para pelaku bisnis sejak Teknologi Informasi (TI) dimanfaatkan pada tahun 1950-an. Pada awalnya, titik fokus utama ialah efisiensi, mengingat harga perangkat keras yang sangat mahal (jutaan dollar). Secara perlahan komponen biaya perangkat keras menyusut. Namun secara keseluruhan, anggaran tahunan TI sebuah organisasi cenderung untuk terus meningkat. Timbul kesadaran bahwa masalah yang dihadapi bukan sekedar Ilmu Komputer, Teknik Elektronika, atau Matematika. Diperlukan sebuah metoda universal yang secara sistematis dan efektif dapat dengan cepat menanggulangi permasalahan yang timbul dari waktu ke waktu. Ini
berbeda dengan tradisi ''dunia akademis'' yang menawarkan berbagai variasi ''solusi teoritis'' yang telah dikaji secara ilmiah untuk permasalahan yang belum tentu ada.
Topik dalam bidang SIM mulai mendapatkan perhatian para akademisi pada tahun 1960-an. Pola yang lazim terjadi ialah para akademisi terjun langsung ke lapangan sebagai konsultan. Selanjutnya, para akademisi berupaya untuk menyelesaikan permasalahan SIM dengan beraneka ragam kerangka-kerja (framework). Kerangka-kerja tersebut sesuai dengan latar belakang pendidikan masing-masing, seperti Ilmu Komputer, Ilmu Teknik Elektro, Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Ilmu Matematika dan Statistika, Bisnis dan Managemen, serta berbagai Ilmu Sosial lainnya seperti Psikologi, Budaya, Filsafat, dan mungkin masih ada klaim dari ilmu lainnya yang tidak dapat diuraikan satu persatu disini. Keaneka-ragaman ini mendorong berbagai upaya untuk memperkenalkan model-model perangkat-kerja yang terpadu
Gambaran SIM pada Ilmu Manajemen dan Akuntansi.
Secara definitif Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem informasi yang menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu manajemen.
Tujuan Umum
• Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
• Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
• Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).
Proses Manajemen
Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
• Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen tang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.
• Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.
• Pengambilan Keputusan, proses pemilihan diantara berbagai alternative disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih diantara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.
Bagian SIM
SIM merupakan kumpulan dari sistem informasi:
• Sistem informasi akuntansi (accounting information systems), menyediakan informasi dan transaksi keuangan.
• Sistem informasi pemasaran (marketing information systems), menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
• Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information systems).
• Sistem informasi personalia (personnel information systems).
• Sistem informasi distribusi (distribution information systems).
• Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).
• Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).
• Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information systems).
• Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information systems).
• Sistem informasi teknik (engineering information systems).
Pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM) pada akuntansi
• SIM terutama melayani fungsi perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan di tingkat manajemen.
• SIM merangkum dan melaporkan operasi – operasi dasar dari perusahaan.
• SIM biasanya melayani manager yang tertarik dengan hasil – hasil mingguan, bulanan dan tahunan.
Sistem Pendukung (pengambilan) Keputusan (SPK)
• SPK membantu para manager dalam mengambil keputusan yang semi-terstruktur, unik, atau berubah dengan cepat, dan tidak dapat ditentukan dengan mudah di awal.
• SPK lebih memiliki kemampuan analisis dibandingkan sistem lain.
Illustrasi dapat dilihat pada gambar diatas (Gambar_illustrasi)
Karakteristik Sistem Informasi Manajemen
• SIM mendukung pengambilan keputusan terstruktur pada tingkat kendali operasional dan manajemen. Juga berguna untuk tujuan perencanaan bagi manager senior.
• Biasanya berorientasi pada pelaporan dan pengendalian.
• SIM bergantung pada basis data dan alur data yang telah tersedia di perusahaan.
• SIM memiliki kapabilitas analitik.
• SIM secara umum membantu dalam pengambilan keputusan menggunakan data saat ini dan masa lalu.
• SIM memiliki orientasi internal atau eksternal.
Jenis Sistem Informasi
Ada bermacam – macam sistem informasi, sesuai dengan tingkatan manajemen dan fungsi bisnisnya, sebagiamana terlihat dalam gambar diatas (Gambar_Jenis SIM)
Siklus Hidup Pengembangan
Metode pengembangan Sistem Informasi meliputi beberapa tahap secara umum sebagai berikut :
1. Perencanaan
2. Analisis
3. Perancangan
4. Pengembangan
5. Penggunaan
1. Tahap Perencanaan
Tujuan perencanaa:
•Menentukan ruang lingkup proyek.
•Mengenali berbagai area permasalahan potensial.
•Mengatur urutan tugas.
•Membuat dasar dan pengendalian.
2. Tahap Analisis
Analisis bertujuan untuk meneliti sistem yang telah ada dengan target merancang sistem yang baru atau diperbaharui.
Langkah – langkah :
1. Sosialisasi penelitian sistem.
2. Pengorganisasian tim proyek.
3. Mendefinisikan kebutuhan sistem informasi.
4. Menyiapkan usulan rancangan.
5. Menerima / menolak rancangan.
3. Tahap Perancangan
Tujuan Perancangan adalah untuk menentukan operasi dan data yang dibutuhkan oleh sistem baru.
Langkah – langkah :
1. Menyiapkan rancangan sistem terperinci.
2. Mengidentifikasikan berbagai alternatif konfigurasi sistem.
3. Mengevaluasi berbagai alternatif sistem.
4. Memilih konfigurasi terbaik.
5. Menyiapkan usulan penerapan.
4. Tahap Pengembangan
Tujuan pengembangan untuk memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan sebuah sistem yang bekerja.
Langkah – langkah :
1. Merencanakan pengembangan.
2. Mendapatkan sumber daya perangkat keras dan perangkat lunak.
3. Menyiapkan basis data.
4. Melatih pengguna.
5. Masuk ke sistem baru.
5. Tahap Penggunaan
Evaluasi pada tahap Penggunaan untuk melakukan penelitian sejauh mana knerja sistem baru dan memeliharanya.
Langkah - langkah :
1. Menggunakan sistem baru.
2. Mengaudit sistem baru.
3. Memelihara : memperbaiki kesalahan, memutakhirkan, dan meningkatkan lagi sistem.
Demikian tulisan saya kali ini, semoga bermanfaat

Sumber : Zaldi
Pada : http://www.komitmi.org/index.php?to=it&vi=12