Sunday, September 10, 2017

Bukti Audit Vs Alat Bukti (KUHAP)

5 W dan 1 H
Ada yang bertanya.... kenapa kau terima permintaan bantuan audit dari penyidik sementara bukti yang disodorkan hanya BAP. Berarti itu baru ada satu alat bukti. Seharusnya minimal ada 2 alat bukti supaya kasus dapat dilanjutkan ke penyidikan dan selanjutnya pengadilan.
Awalnya bingung pula awak menjawab pertanyaan Bapak ini. Sepertinya betul juga pendapatnya. Sementara tim sudah selese bekerja, laporan sudah jadi.
Diskusi cukup lama.... akhirnya diujung pembicaraan kita sepakat untuk lebih teliti dalam menerima permintaan bantuan audit..... sambil mencari referensi yang tepat untuk menjawab pertanyaan Bapak itu.
Hasil pencarian file peraturan dan materi diklat, ditemukan lah.....
Bagi auditor berlaku peraturan tentang disiplin ilmu audit. Sesuai PPBI tentang kecukupan informasi agar dapat dilakukan bantuan audit investigasi adalah terpenuhi unsur 5 W dan 1 H.
Dalam kondisi tertentu minimal ada 3 huruf W; What Where dan When. Sementara audit PKKN dapat diberikan jika penyimpangannya sudah jelas, nilai kerugian negara dapat diperkiraka, diperoleh bukti yang kompeten, relevan dan cukup, dan tidak sedang tangani oleh auditor lain. Demikian SOP penugasan AI.
Sementara hakim di pengadilan membutuhkan 2 alat bukti dari 5 yang ada sesuai KUHAP 184, yaitu Keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk dan keterangan terdakwa.
Menurut penyidik kasus ini telah diperoleh 2 alat bukti, yaitu Keterangan Saksi dan Petunjuk. Petunjuk adalah kesesuai informasi antara alat bukti (beberapa saksi, atau barang bukti).
Nyata berbeda bukti menurut auditor dan alat bukti menurut hukum.
#Mudah-mudahan bisa menjadi pencerahan
#buktiaudit
#alatbukti

Monday, August 26, 2013

PERBANDINGAN INDONESIA DAN JEPANG

Kebersihan
Di Jepang tidak ada orang yang membuang sampah sembarangan. Kedisiplinan mereka yang luar biasa menjadikan ketaatan mereka terhadap peraturan begitu luar biasa. Sebagai contoh, ketika para perokok Jepang berjalan-jalan di taman, maka mereka akan membawa asbak di kantong mereka untuk membuang debu dan puntung rokok mereka. Jika menjumpai tempat sampah, maka mereka akan membuang asbak tersebut di tempat sampah. Itu adalah sebuah contoh kecil yang sangat luar biasa, yang menghargai detil kecil dalam rangka penghargaan terhadap lingkungan.
            Hutang-hutang di Jepang sangat terjaga dan tidak di jaman oleh tangan-tangan jahat manusia, padahal berada bersebelahan langsung dengan pemukiman yang pada penduduk. Aturan tentang izin mendirikan bangunan, lingkungan dan hutan begitu ketat serta sangat dipatuhi oleh orang-orang Jepang. Selain itu aturan tentang gas buang (emisi) kendaraan juga ditegakkan secara ketat. Mobil dan kendaraan yang tidak lolos uji emisi tidak diizinkan beroperasi. Bahkan tidak ada mobil solar yang diizinkan berjalan, karena memang tidak ada yang lolos uji emisi.
Aturan tentang sampah juga diterapkan secara tegas di Jepang. Di sana ada pembagian jenis sampah dan jadwal pembuangan sampah berdasarkan jenisnya. Secara umum sampah dibagi menjadi dua jenis, yaitu sampah yang bisa dibakar dan tidak bisa dibakar. Di samping itu adalah pembagian yang lain yang lebih khusus misalnya sampah elektronik, sampah bahan-bahan berbahaya (korek gas, batu baterai, dan silet), botol plastik, gelas, botol alumunium,  dan sebagainya. Masyarakat Jepang benar-benar melakukan pembagian jenis sampah itu secara tertib. Bukan hanya itu, jadwal pembuangan sampah pun dilaksanakan dengan disiplin, misalnya hari Selasa dan Kamis adalah untuk membuang sampah elektronik.
            Lantas bagaimana dengan kondisi di Indonesia? Kesadaran masyarakat kita untuk membuang sampah pada tempatnya sangat minim. Di sungai-sungai kita lihat sampah mengapung, bahkan hingga menutupi permukaan air. Tak ayal saat musim hujan tiba, banjir pun menjadi musibah rutin. Perihal aturan emisi kendaraan juga tidak terlalu ketat. Di kota-kota besar kita lihat bagaimana metromini, truk dan kendaraan lainnya yang notabene sudah mengantongi sertifikat lolos KIR dari Dinas Perhubungan, namun ternyata masih mengeluarkan asap tebal yang menyesakkan dada dan membuat udara menjadi hitam oleh polusi.
Pendidikan
Di Jepang pendidikan adalah hal yang sangat diperhatikan. Pendidikan menjadi ujung tombak kemajuan suatu Negara. Dan hal ini sangat dipahami oleh pemerintah Jepang. Berbagai macam fasilitas diberikan oleh pemerintah Jepang secara gratis untuk menunjang pendidikan berkualitas. Bagi anak yang tidak mampu juga akan mendapat bantuan khusus. Sehingga tidak ada alasan bagi para pemuda-pemudi di Jepang untuk tidak belajar. Mereka semua bisa mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi.
Transportasi
Di Jepang hampir semua jalan memiliki trotoar. Ini adalah wujud penghargaan pemerintah Jepang terhadap pejalan kaki. Coba kita bandingkan bagaimana jalan-jalan di Indonesia. jalan jalan di Indonesia sangat banyak yang tanpa trotoar, sehingga para pejalan kaki terpaksa menggunakan badan jalan untuk berjalan yang beresiko tertabrak kendaraan. Pemerintah bisa saja beralasan karena kekurangan dana, tapi itu alasan yang sudah basi.
            Di kota-kota utama Jepang (Nagoya, Osaka, Tokyo, dll) kereta bawah tanah menjadi sarana transportasi utama. Sedangkan di Indonesia yang menjadi sarana transportasi utama adalah bus dan angkot. Tingginya mobilitas penduduk memerlukan lebih banyak sarana transportasi. Namun sarana transportasi sehebat apapun jika hanya di atas tanah. Sebagai contoh, Jakarta tiga sampai lima tahun lagi, bila penambahan jumlah kendaraan dan populasi penduduk tidak diimbangi dengan penambahan infrastruktur jalan, makan kemungkinan kota itu akan lumpuh dan roda perekonomian akan tersendat.
            Di Jepang tempat parkir sebanding dengan jumlah kendaraan. Sedangkan di Indonesia, trotoar dijadikan lahan parkir. Banyak yang membuka toko dan usaha tanpa menyediakan lahan parkir, sehingga para pelanggan memarkirkan kendaraan mereka di bahu-bahu jalan. Akibatnya, ruas jalan raya semakin sempit, dan kemacetan pun tak terhindarkan.
            Di Jepang aturan tentang gas buang benar benar dilaksanakan. Dan tahukah anda mengapa mobil lama tidak boleh dipakai di Jepang. Sebenarnya tidak ada aturan tentang itu, tetapi mobil-mobil lama kemungkinan sudah tidak lolos uji emisi, sehingga tidak diizinkan lagi untuk dikendarai. Bahkan kendaraan solar dilarang digunakan di Jepang karena tidak ada yang lulus uji emisi. Jalan-jalan di Jepang begitu bersih asap knalpot, bahkan asap putih pun tidak ada. Tidak seperti di Indonesia, polusi kendaraan  bermotor begitu luar biasa. Apakah di Indonesia tidak ada peraturan mengenai itu? atau sebenarnya ada, tetapi tidak dilaksanakan. Jawabnya silahkan tanyakan pada diri anda sendiri.

Sumber : Imam Subarkah; Ilham-Ilham Dahsyat dari Kesuksesan Bangsa Jepang.

Thursday, August 22, 2013

Sebelas Penyakit Auditor

Teman-teman auditor senasib dan seperjuangan, berikut ini ada sebelas penyakit yang perlu dihindari agar bisa tetap menjadi auditor yang profesional :

1.      TIPUS         : Tidak Punya Selera
2.      KUDIS        : KUrang DISiplin
3.      ASMA        : ASal Mengisi Absen
4.      Mual          : Mutu Amat Lemah
5.      Kusta         : Kurang Strategi
6.      TBC            : Tidak Bisa Computer
7.      KRAM        : Kurang Terampil
8.      ASAM URAT1: Asal Sampai Kantor Uring-Uringan Alias Tidur
9.      ASAM URAT2: Asal Sampaikan Materi Output Kurang Akurat
10.  GINJAL       : Gaji Ingin Naik Tapi Kerjanya Lamban
11.  Lesu           : Lemah Sumber Referensi
12.  Diare         : Di Tempat Kerja Auditan Diremehkan
13.  KUMAN     : Kurang Iman dan Kurang Amanah
14.  KUTIL         : Kurang Teliti
15.  Kurap         : Kurang Rapi


Silahkan ditambahi kalau teman teman menemukan adanya indiskasi selain yang tertera di atas.
Terima kasih. 

Saturday, September 1, 2012

Pengalaman Beli Pure-it

Saya  beli pure-it sekitar sekitar 10 hari yang lalu. Ketika meminum airnya betul-betul rasa air mentah, seperti rasa minum air sumur atau air sungai tanpa dimasak dulu. Jadi rasanya sangat  berbeda jika dibandingkan dengan rasa air galon atau air 'aqua'. Selain itu di permukaan airnya ada seperti minyak. apakah filternya tidak sempurna. Anak-anak malah ga mau meminumnya lagi setelah mencobanya satu kali. Kenapa ya....

Monday, January 23, 2012

SATU HAKIM DI SURGA, DUA DI NERAKA

Dikisahkan Bani Israil mengangkat tiga orang hakim untuk memutus perkara. Bila terjadi pertentangan di tengah masyarakat, akan diputus oleh hakim pertama. Jika ada yang tak menerima putusannya, hakim kedua turun tangan. Dan jika masih belum puas, masyarakat boleh mendatangani hakim ketiga. 

Satu hari malaikat menyamar untuk menguji ketiga hakim tersebut. Menyerupai manusia, malaikat tersebut menaiki kuda dan mendekati sebuah sumur. Tiba-tiba datang seorang lelaki bersama seekor sapi betina dan anak sapi. Ia berniat memberi minum kedua sapinya. Dengan izin Allah, malaikat memberi isyarat agar anak sapi itu mengikutinya. 

Saat pemilik sapi betina hendak pergi, sapi kecilnya tak mau bergerak. Ia mencoba berbagai cara. Malaikat yang menyerupai manusia itu lantas mengatakan bahwa anak sapi itu miliknya yang dilahirkan dari kudanya. ''Pergilah. Tinggalkan anak sapi itu karena ia milikku.'' 

Pemilik sapi itu geram. Ia mencari keadilan. Didatanginya hakim pertama. Malaikat yang memang hendak menguji kejujuran hakim itu lebih dulu mendatangi hakim pertama. ''Bila engkau memutuskan anak sapi itu milikku, engkau akan mendapat hadiah.'' Tergiur oleh hadiah, hakim pertama memutus sesuai permintaan malaikat. 

Kepada hakim kedua, malaikat melakukan hal serupa. Begitupun saat pemilik sapi mengadukan nasibnya ke hakim ketiga atau terakhir. Namun hakim ketiga memberi jawaban aneh. ''Aku tak dapat mengadili masalah ini karena sedang haid.'' 

''Apa maksudmu. Bagaimana mungkin seorang lelaki mendapat haid. Itu khusus buat wanita,'' kata malaikat. 

Hakim itu lantas melanjutkan argumennya. ''Engkau merasa aneh dengan kata-kataku tapi tak merasa ada yang ganjil dengan maksudmu. Bagaimana mungkin ada kuda melahirkan anak sapi.'' Atas peristiwa itu malaikat kemudian berkata, dua hakim di neraka dan satu di surga. 

Wednesday, January 18, 2012

Doa Nabi Musa

Diriwayatkan bahwa Nabi Musa a.s berdoa kepada Tuhannya: "Ya Rabbi, Engkau telah menciptakan makhluk, kemudian mengurusi mereka dengan nikmat-Mu. Kemudian Engkau jadikan mereka di hari kiamat di nereka-Mu.!" Allah menurunkan wahyu kepadanya, "Wahai Musa, bangkitlah dan bercocok tanamlah." Nabi Musa menanam tanaman, menyirami, memelihara, memanen dan membuang sebagiannya. Allah berfirman kepadanya, "Apa yang engkau lakukan atas tanamanmu?" Dia menjawab, " Aku telah mengambilnya." Allah berfirman, "Apa yang engkau tinggalkan?" Ya Allah, aku meninggalkan apa yang tidak punya kebaikan." Allah berfirman, "Akupun memasukkan orang-orang yang tidak punya kebaikan ke dalam neraka. yaitu orang-orang yang terlalu sombong, sehingga tidak mau mengatakan, "laa ilaha illa Allah"

Saturday, September 17, 2011

TANTANGAN YANG DIHADAPI UMAT ISLAM


Tulisan ini merupakan kutipan dari salah satu sumber. mudahan-mudahan bermanfaat. 
Sebelum berbicara tentang rincian tantangan, perlu digaris bawahi bahwa tantangan dan lawan yang harus dihadapi bukan saja yang datang dari luar, tetapi juga dari dalam diri kita sendiri. Itulah yang menjadi salah satu sebab mengapa Nabi saw. Menegaskan - ketika kembali dari suatu pertempuran -  bahwa: “Kita baru saja kembali dari jihad kecil menuju jihad yang besar, yakni melawan diri kita sendiri.” Diriwayatkan juga bahwa Sayyidina Ali kw. pernah bersabda: Hai manusia, penyakitmu ada pada dirimu, tetapi engkau tidak mengetahui, dan obatnya ada padamu, tetapi engkau tidak hiraukan.”
Kalau kini kita telah menyadari adanya tantangan, maka tantangan itu pertama kali harus dicari pada diri kita, sebelum mencari pada orang lain, atau menuduh mereka menjadi penyebabnya. Dalam hal ini kita hendaknya belajar pada jari-jari kita menunjuk. Hanya satu jari yang kita arahkan keluar, yaitu jari telunjuk, sedangkan tiga jari lainnya menunjuk ke diri kita sendiri, dan salah satunya ditekan oleh ibu jari kita.
Dahulu umat islam disegani oleh masyarakat dunia. Mereka belajar dari kita. Tetapi, kita tertinggal dalam segala bidang, bahkan kita mendapat tantangan dari segala penjuru. Ada yang berkata andaikata Baghdad tidak jatuh ke tangan Mongol pada tahun 1258 M, yang disusul dengan penghancuran pusat-pusat ilmu; dan andaikata dunia barat tidak menemukan jalur perdagangan laut pada abad ke-15 M, tentulah keadaan dunia islam tidak seperti sekarang ini. Tetapi apa gunanya berandai-andai karena jarum waktu tidak bisa diputar kembali. Sejak itu, sedikit demi sedikit – tetapi pasti – dunia islam telah mengalami keterpurukan, dan itu berlanjut hingga kini.
Kini dunia Islam yang mengalami kontak dengan Barat, bukan lagi dunia Islam sebelum keruntuhan Baghdad, atau keruntuhan Dinasti Muwahiddun dan terusirnya kaum Muslimin dari Spanyol tahun 1235 M. Bahkan, tantangan yang dihadapi kini bukan hanya dalam bidang politik dan ekonomi, tetapi ideologi dan filsafat materialistis, yang tak jarang bertentangan dengan ajaran islam.
  Kesadaran tentang adanya tantangan telah lama muncul. Aneka resep dan langkah perubahan pun telah diupayakan. Ada yang mengambil sikap apatis atau acuh tak acuh terhadap kemajuan itu, yang boleh jadi karena mereka tidak karena mereka tidak menyadari dampak buruknya terhadap umat pada satu pihak, dan terbuai oleh kejayaan masa lampau pada pihak lain. Mereka inilah yang menghasilkan apa yang kemudian dinamai Adab al-Fakhr wa at-Tamjid, yakni menunjuk zaman keemasan yang telah berlalu dan berbangga dengannya. Dampak buruk dari sikap ini adalah sering kali bila ada penemuan ilmiah dari pihak lain, kita berucap: “Itu sudah ada dalam al-Qur’an.”
   Ada juga yang berusaha menghadapi cabaran (tantangan) itu dengan pemurnian agama, seperti antara lain yang dilakukan gerakan Wahabiyahdi Saudi Arabia, as Sanusiyah di Libya, dan Jamaah Islamiyah di Pakistan. Mereka beranggapan bahwa masa Rasulullah adalah masa terbaik berdasarkan hadits Rasulullah saw. Sebaik baik generasi adalah generasiku. Konsekwensinya, mereka berusaha mempertahankan apa saja yang diterima dari Rasul saw. tanpa mempertimbangkan faktor budaya dan perkembangan positif masyarakat. Mereka lupa atau mungkin tidak mau tahu bahwa Rasul saw. juga pernah bersabda : Umatku seperti hujan, tidak diketahui apakah awalnya , tengahnya , atau akhirnya yang terbaik.
Adalagi sekelompok kaum muslim yang menilai bahwa tantangan itu harus dihadapi dengan belajar dari Barat dan mengambil segala sesuatu dari sana. Tetapi, mereka itu sering sekali lupa pada akar budaya mereka sendiri serta ajaran agama Islam. Ini, misalnya, ditempuh oleh Ahmad Khan di India dan Kemal at-Taturk di Turki.
Ada juga sekelompok kecil lain yang berusaha mempelajari aneka kemajuan yang dicapai oleh bangsa barat dan menerapkannya tanpa meninggalkan kepribadian dan prinsip-prinsip ajaran agama. Ketiga pandangan di atas hingga kini masih memiliki pendukung-pendukungnya.
Demikianlah, kita mengetahui bahwa diri kita sakit, tetapi obat yang kita gunakan belum tepat. Apa yang telah dilakukan selama ini, paling baru sebatas infus untuk mempertahankan hidup, belum sampai pada pengobatan yang tepat untuk menghilangkan penyakitnya.
 Kini, kalau kita telah menyadari bahwa masyarakat Islam berada dalam tantangan dan ketertinggalan, padahal dahulu pernah jaya, maka tuntunan kitab suci kita menuntut agar kita mencari sebab perubahan itu. Mengapa kita berubah sehingga kita terpuruk dalam keadaan tertantang? Mengapa dewasa ini kita menjadi konsumen peradaban, sedang dahulu kita adalah produsennya?
Sebagian pakar berkata bahwa untuk mewujudkan peradaban diperlukan tiga unsur yang menyatu, yaitu manusia + tanah/wilayah + waktu. Tersedianya ketiga unsur tersebut pun belum berarti , kecuali kalau ada zat perekatnya, yaitu agama dan nilai-nilai spiritual.
Semua peradaban lahir dari ketiga hal tersebut, yang tentu saja disertai dengan perekatnya. Menurut sebagian pakar, seperti Max Weber, bahwa kebangkitan Eropa lahir dari etika Protestan, dimana mereka menekankan bahwa surga itu dapat diperoleh melalui sukses di dunia, dan karena itu, mereka bersungguh-sungguh membangun diri dan masyarakat dalam kehidupan dunia ini guna meraih surga ukhrawi. Bandingkanlah nilai spiritual ini dengan pandangan sebagian umat Islam yang bertolak belakang dengan nilai tersebut.
Dalam pengamatan banyak pakar, nilai-nilai spiritual atau ajaran agama selalu menyertai lahirnya peradaban. Bahkan dari lima belas peradaban besar yang dikenal dalam sejarah, dimulai dari Peradaban Sumeria hingga Peradaban Amerika dewasa ini, kesemuanya lahir dari upaya mempertahankan nilai-nilai tersebut yang terpaksa mereka lakukan dengan berhijrah ke tempat lain.
Umat islam dewasa ini memiliki ketiga unsur peradaban di atas, manusia, tanah/materi, dan waktu. Umat Islam pun memiliki ajaran agama, namun keadaan kita tidak seperti yang kita harapkan. Jika demikian, kita harus mencari akar persoalannya - yang sekaligus menjadi tantangan kita – pada unsur-unsur peradaban itu, manusia, tanah dan waktu, juga pada nilai-nilai perekatnya, yakni pemahaman dan pengamalan agama kita. Apakah ada yang keliru? Jumlah kaum muslimin banyak, tanah yang dimilikinya luas, dan waktu yang tersedia tidak lebih sedikit dari waktu pihak lain. Jika demikian bagaimana dengan ajaran agamanya? Adakah yang keliru? Setiap orang Muslim pasti akan berkata: Tidak! Karena itu, boleh jadi pemahaman dan pengamalan kita terhadap Al-Quran-lah yang keliru, dan dari sudut sini lahir slogan: Mari kembali kepada al-Qur’an dan Sunnah. (Insya Allah Bersambung)

Wednesday, July 13, 2011

Malaikat beristighfar bagi orang Mukmin

Rasulullah bersabda dalam beberapa hadits bahwa malaikat beristighfar bagi orang-orang mukmin yang melakukan aktivitas tertentu, seperti:

  • Mereka yang berada pada shaf pertama (HR Abu Dawud melalui al-Bara Ibn Azib)
  • Yang menyempurnakan shaf yang kosong ( HR Ibn Majah melalui Aisyah ra)
  • Yang bangun untuk sahur ( HR Ibnu Hibban melalui Ibn Umar)
  • Yang bershalawat pada Nabi saw. ( HR Ahmad melalui Amir Ibn Rabi'ah)
  • Yang menjenguk orang sakit (HR Abu Dawud melalui Ali Ibn Thalib)

Monday, June 20, 2011

BIOGRAFI IBLIS


   
       Nama                                : Iblis
Gelar                                 : Setan
Tgl Lahir                            : 1-1-Tahun perintah sujud kepada Adam
Alamat                              : Hati orang-orang yang lengah
Warga Negara                  : Dunia
Agama                               : Kekufuran
Pekerjaan                          : Pengasuh semua manusia yang sesat dan dimurkai Allah
Pangkat dan golongan      : Pembangkang Utama
Jabatan                              : Pemimpin tertinggi kekufuran dan sirik
Masa Kerja                        : Sejak kelahiran nabi Adam sampai kiamat
Modal Kerja                      : Penipuan
Cara Kerja                         : Bertahap
Sarana                               : Seks, harta, dan semua hiasan dunia
Sumber rejeki                   : Semua yang haram
Tempat                              : Night club, pasar, dan tempat-tempat kotor
Hobi                                   : Menyesatkan dan menjerumuskan
Cita-cita                            : Semua manusia masuk neraka
Istri                                    : Semua yang terbuka auratnya
Anak sah                            : Lima orang
Cucu                                  : Yang durhaka pada orang tuanya
Yang ditakuti                     : Zikir dan ayat Al Quran
Musuh                               : Tuhan dan orang beriman
Teman                               : Semua yang rakus, boros, dan ingin kekal
Kekuasaan                         : Nihil
Kemampuan                      : Lemah
Wewenang                        : Merayu
Alat komunikasi                : Waswas dan mengumpat
Yang paling disenangi       : Pemutusan hubungan antara Tuhan dan manusia
Kepribadian                       : Angkuh


*dikutip dari suatu sumber